Breaking News
recent

Daerah Maghrib Tanpa Televisi

Televis merupakan salah satu hiburan yang menjadi pelengkap dalam menemani aktivitas keluarga. Ya, coba anda bayangkan yang sudah kesehariaannya dihibur oleh tv mungkin akan terasa sangat sepi. Ditambah lagi jumlah channel TV yang terus bertambah, mulai dari yang gratis sampai dengan yang berbayar.

Televisi memang mempunyai beberapa kelebihan, disamping menghibur, juga salah satu media informasi yang cepat dalam memberikan berita terbaru dengan tayangan visualnya. Namun disisi lain, televisi memiliki sisi negatif. Banyak orang lebih mementingkan televisi dari pada belajar, bekerja, sampai dengan beribadah pun akan sering tertunda. Tidak hanya itu, beberapa anak terkadang menirukan adegan yang ada di dalam televisi

maghrib tanpa televisi


Nah, dari penjelasan sisi positif dan negatifnya televisi. Ternyata ada daerah yang mulai menerapkan atau mulai menghimbau warganya untuk tidak menonton TV di waktu maghrib. PURWAKARTA, adalah salah satu yang memberikan kebijakan tersebut. Maksudnya, rentang waktu antara Maghrib sampai Isya, warga di wilayah ini dilarang menyalakan televisi. “Tujuannya, supaya anak-anak bisa menggiatkan lagi mengaji selepas maghrib dan belajar,” kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi,

Dedi mengatakan, saat ini, kebiasaan anak-anak mengaji selepas Maghrib sudah menurun drastis. Kondisi itu, disebabkan oleh kehadiran televisi. Karena itu, pemkab mengatur supaya saat Maghrib sampai Isya, anak-anak ini tanpa televisi.

Kebijakan ini sudah disosialisasikan ke seluruh desa. Termasuk, memanggil perangkat desa. Seperti, kepala desa, ketua RT dan RW. Supaya, mereka bisa mengabarkannya ke masyarakat.

Dengan cara ini, diharapkan anak-anak usia sekolah gemar lagi mengaji dan belajar. Jangan sampai, mereka hanya memantengi televisi tersebut.  “Peran orang tua juga lebih penting. Kami berharap, orang tua di rumah bisa melaksanakan kebijakan ini,” ujar Dedi.

Kebijakan ini nampaknnya sudah mulai terlihat hasilnya. Indikatornya, yaitu setiap memasuki waktu shalat Maghrib hingga Isya, anak-anak usia lima tahun sampai kelas enam SD mayoritas berada di mushala dan masjid. Mereka, mengikuti shalat maghrib, lalu dilanjutkan dengan belajar mengajir Alquran. Jadi, anak-anak ini tidak menonton televisi di rentang waktu tersebut.

Televisi memang memiliki beberapa sisi negatif, namun jika kita bisa memanfaat dengan baik, televisi justru bisa untuk menunjangkan pendidikan karakter bangsa. Tentunya juga didukung dengan program-program yang mendidik.

7 comments:

  1. gak yakin ane gan.. soalnya siapa coba yg mau mantau.. kayaknya cuman isu dehh

    ReplyDelete
  2. kalo di daerah kampung gua gan, satu jam tanpa TV dan HP

    ReplyDelete
  3. bagus kebijakannya. tinggal masyarakatnya patuh apa enggak.

    ReplyDelete
  4. waduh susah tuh kalo gak ada TV huhuhu

    ReplyDelete
  5. waaah kalo memang benar sangat patut dicontoh buat daerah yang lain.... selain ibadah, juga bisa menghemat listrik....

    ReplyDelete

Powered by Blogger.